Jakarta — Penerbit Gramedia Pustaka Utama bersama Pear Press dan Sun Eater resmi merilis buku perdana karya lima musisi muda yaitu .Feast, Hindia, Aldrian Risjad, Mothern dan Agatha Pricilla yang diberi judul Antologi Matahari. Peluncuran buku berlangsung secara daring pada Sabtu (10/10/2020) dengan dihadiri seluruh musisi, penulis, serta graphic artist yang mendukung terciptanya karya ini.
Perwakilan perusahaan musik Sun Eater Sahid Permana menyatakan, “Musik bukan satu-satunya medium kami. Kami ingin terus membiasakan diri dalam menyampaikan cerita melalui lagu, video, dan konten yang kami buat di media sosial hingga ke merchandise yang kami jual. Dari sinilah wacana pembuatan buku ini akhirnya lahir. Kami tahu bagi musisi menulis merupakan perkara yang tidak mudah, oleh karenanya kami juga berkolaborasi dengan penulis dan graphic artist seperti, Rivanlee Anandar, Salmaa Chetisza, dan Rahmad Sumantri."
Ada lima buku yang membentuk Antologi Matahari. Buku pertama, Perjalanan Singkat Ke Multisemesta, merupakan medium bagi .Feast untuk membuat cerita fiksi tentang dunia yang menjadi latar lagu-lagu mereka. Buku kedua, Jadi, Bagaimana?, memberikan ruang bagi Aldrian Risjad untuk menuangkan pertanyaan tentang kehidupan. Di buku ketiga, Baskara Putra (Hindia) menjawab pertanyaan dari para pendengarnya mengenai arti pulang, keluarga, dan impian. Buku ini diberi judul Hindia Menjawab.
Buku keempat adalah komik yang merepresentasikan ego masa muda berjudul After Dark karya Mothern. Terakhir, buku kelima berjudul The 4 Stages In Being Yourself Again, di mana Agatha Pricilla bertutur tentang proses tumbuh berkembangnya, yang berkaitan erat dengan perjalanan cinta di masa muda.
Seluruh buku kemudian disatukan dalam sebuah boks merah bertitel Antologi Matahari, disertai pengantar berjudul Prolog Matahari, yang mengajak pembaca berkenalan dengan Sun Eater sejak awal berdiri hingga hari ini. Dari yang awalnya hanya didengarkan beberapa orang, hingga kini telah memiliki pendengar ribuan orang.
“Harapan kami buku ini bisa menjadi teman bacaan yang layak untuk mereka yang memang mendengarkan dan berjalan bersama kami hingga hari ini, mereka yang suka membaca, atau mereka yang memilih buku ini secara acak. Semoga buku ini bisa menjadi ‘matahari’ untuk ‘dimakan’ dan menginspirasi banyak orang,” tambah Sahid.
Antologi Matahari dijadwalkan untuk terbit reguler mulai 14 Oktober mendatang. Sejak akhir September lalu, edisi khusus bertanda tangan buku ini telah lebih dulu dicari para penggemar Sun Eater lewat program pre order di salah satu lokapasar. (Wisnu/GPU)
Feast has been catching media attention since their first single Camkan, and now heralded as one of the biggest next-generation band in Indonesia after the release of their genre-defying debut album MULTIVERSES in September 2017. This reputation snowballed after the band published its nationally-acclaimed Beberapa Orang Memaafkan (2018), which sought singles such as Peradaban and Berita Kehilangan (ft. Rayssa Dynta) claiming air time in FM radios across the archipelago and as far as Bangkok and Kuala Lumpur. Both critically-acclaimed albums marked their spot in more than 20 year-end “best of” lists from nationwide medias each year.
You may have heard about up-and-coming rockstar Aldrian Risjad through the release of his first single “Milk Candy” in May 2019. Prior to finding his own tone, Aldrian has previously endured numerous talent show tryouts, yet never reaching where he wanted to be. Aldrian was briefly known as Ksatria Bergitar, after his audition tape garnered a spot to air across the country.
Before kickstarting his voyage as Hindia, Baskara Putra was mostly known as the lead singer / songwriter for his rock band, .Feast. Hindia was in fact Baskara’s primary initiative, with .Feast being a second channel for his rock persona. He has been self-producing his own tracks since 2015, but had put them on hold when .Feast’s popularity catapulted following their freshman album Multiverses (2017). He started producing his own tracks as early as 2015, but put them on hold when .Feast slowly gained serious media attention and went on to release their debut album MULTIVERSES in 2017
Mothern is a producer duo consisting of Pandu (better known by his nickname ‘Cung’) and Rasta. Despite having garnered prominence in the Jakarta music scene way before their collective venture as Mothern, it was not until the release of Afterdark, their debut mini album in 2018, that they started gaining critical acclaim albeit their still-obscure popularity. Through their five-piece EP, Mothern successfully captures how rock music could sound modern and progressive yet also pay respect to its former formats at the same time. Mothern is praised by their ability to create an everchanging musical arrangement, being totally unpredictable in their songs.
Girlband veteran Agatha Pricilla is no stranger to the stage. In between years of experience, Agatha discovered a different musical side of hers that her big following had never got to see. As soon as the band went on a hiatus, Agatha grew an immense interest towards dark pop, such as the likes of Sigrid and Banks.
(*)