BERDASARKAN data yang dimiliki Dailymail, kondisi kesehatan yang banyak diderita 1,3 juta warga Amerika Serikat berhubungan dengan perut. Seperti misalnya kram perut dan kembung, diare berulang sampai berdarah, penurunan berat badan, dan kelelahan ekstrim.
Biasanya, mereka yang memiliki masalah itu dianjurkan untuk menghindari daging merah dan susu. Tujuannya adalah agar perut mereka tidak semakin parah, karena dipercaya dua makanan tersebut malah menegangkan perut. Periset dari Universitas Washington menemukan fakta mengejutkan dimana fakta tersebut malah mengungkapkan hasil yang kontradiktif!
Triptofan asam amino pada protein ternyata penting dalam membantu mengembangkan sel kekebalan tubuh yang mendorong terciptanya toleransi usus terhadap beberapa gejala penyakit. Peneliti Dr Marco Colona menjelaskan, sel kekebalan tubuh berfungsi untuk memastikan bahwa mikroba berbahaya yang tersembunyi dalam makanan tidak menyelinap masuk ke dalam tubuh. Semakin baik sel kekebalan tubuh, maka deteksi mikroba jahat itu semakin baik. Tubuh pun semakin sehat.
Terkait dengan penyakit radang usus, hal tersebut terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara sel yang memicu peradagangan dengan sel yang baik untuk tubuh. Hal tersebut terjadi, maka jaringan sensitif pun akan rusak. Radang usus pun terjadi.
Sementara itu, dalam percobaan yang dilakukan Profesor Colona, ditemukan semacam sel imun yang mempromosikan toleransi pada tikus yang mana sel tersebut membawa bakteri tertentu dalam tubuh mereka. Dan bakteri membutuhkan tryptophan - salah satu blok protein - untuk memicu perbaikan sel.
Profesor Colonna mengatakan, pihaknya membangun hubungan antara satu spesies bakteri yaitu Lactobacillus reuteri, yang mana merupakan mikroba yang ada di usus dan mengembangkan populasi sel yang mempromosikan toleransi. "Semakin banyak triptofan yang dimiliki tikus dalam makanan mereka, semakin banyak sel kekebalan yang mereka miliki. Hal ini tentunya kabar baik," ungkapnya.
(Okezone.com)