Mudik, Sembilan Titik Jalan di Jawa Timur Ini Rawan Kemacetan

Jumat, 17 Jun 2016 - 09:05 WIB

SURABAYA – Sebanyak sembilan titik jalan di Jawa Timur dinilai rawan terjadi kemaceta saat arus mudik dan balik lebaran tahun 2016. Jalur-jalur itu rawan kemacetan itu mayoritas disebabkan penyempitan dan persimpangan jalan, bahkan di sejumlah jalur nasional ada yang bergelombang.

Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, jalan rawan macet ada di Taman-Krian Sidoarjo hingga Mlirip-Jampirogo-Mojokerto, yang biasanya dari by pass Mojokerto dan Waru-Krian sering macet karena volume kendaraan dan persimpangan jalan.

Kemudian, di jalur Gresik-Lamongan-Babat, khususnya di daerah Duduk Sampeyan Gresik karena ada penyempitan jalan akibat perbaikan untuk pelebaran jalan yang belum tuntas.

“Di Lamongan ada dua persimpangan rel yang longgar walau empat lajur masih rawan macet. Di Pucuk Babat jalan juga tidak rata. Ini jalan nasional dan pemudik kalau lewat seperti naik kuda, jadi harus hati-hati,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Supaad, seperti dikutip dariMadiun Pos, Jumat (17/6/2016).

Supaad menambahkan, titik rawan macet selanjutnya berada di jalur Jombang-Kertosono-Nganjuk-Caruban, dan jalan di Pulorejo, simpang Mengkreng Kertosono, serta Nganjuk-Caruban karena penyempitan jalan maupun rel.

Selain itu jalan Mantingan-Ngawi yang merupakan jalan nasional dan banyak lubang rekat serta bergelombang.

“Saat ini perbaikan masih dilakukan dan selesai 22 Juni mendatang. Penyempitan juga terdapat di Jembatan Dadung dan Kedung Pring dari empat lajur menjadi dua lajur,” ujarnya.

Ia mengatakan, jalur Ponorogo-Pacitan di KM 228 juga patut diwaspadai karena pernah terjadi longsor pada 2015, solusi sementara, pemerintah membangun jembatan darurat yang diprediksi selesai H-10 Lebaran.

“Relokasi jalan sepanjang 450 meter masih tahap pembebasan lahan dan fisik. Ini di jalur utama tepatnya Desa Gemaharjo. Sedangkan jembatan hanya bisa dipakai kendaraan kecil,” paparnya.

Kemudian, jalur Bojonegoro-Padangan-Ngawi yang kondisi jalannya rusak 30 kilometer dengan kondisi sebagian retak dan bergelombang karena tanah bergerak. Tidak itu saja, di wilayah Madura yang kini menjadi jalan nasional sejak awal 2016 juga rawan terjadi macet, khususnya di Bangkalan-Ketapang-Satabar hingga Sumenep.

“Sedangkan, di sisi selatan mulai Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep juga ada penyempitan dan jalan berlubang, serta pasar tumpah yang menyebabkan macet,” kata mantan penjabat Bupati Jember tersebut.

Jalur Probolinggo-Wonorejo-Lumajang- Jember hingga Banyuwangi juga rawan macet, serta di Gunung Kumitir antara Jember-Banyuwangi rawan longsor maupun jalan tanjakan sehingga rawan kecelakaan.

Titik rawan macet lainnya yakni di jalur Situbondo-Banyuwangi akibat pelebaran Jembatan Ketapang yang diupayakan segera selesai karena pada 10 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri pengerjaannya harus dihentikan.

Supaad meminta masyarakat mewaspadai jalur rawan macet saat mudik dan balik Lebaran 2016. “Lebih baik memilih jalur alternatif untuk kelancaran,” ujar Supaad.

(fds/Okezone)